7 Tips Agar Investasi Pinjaman Online Anda Menguntungkan

7 Tips Agar Investasi Pinjaman Online Anda Menguntungkan – Pinjaman online yang ditawarkan oleh perusahaan financial technology lending peer-to-peer (P2P) berbahaya tidak hanya bagi peminjam (borrower), tetapi juga bagi investor atau pemberi pinjaman yang memiliki uang tersebut.

Kedua pihak yang disatukan oleh P2P lending, pemberi pinjaman dan peminjam, harus menyadari bahwa peraturan yang mengatur industri ini, sejauh ini, belum seketat atau selengkap yang ada di industri perbankan dan keuangan.

Salah satu celah risiko berasal dari ketidakpastian aturan yang menentukan bunga utang dan siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kecurangan. Fraud adalah kecurangan akuntansi, baik individu, bisnis, atau institusi, yang menguntungkan diri sendiri atau kelompok dan merugikan pihak lain.

7 Tips Agar Investasi Pinjaman Online Anda Menguntungkan

1. Pilih platform P2P lending yang terdaftar di OJK

Hingga Juni 2018, terdapat 63 perusahaan penyedia layanan pinjaman berbasis teknologi informasi (fintech) atau platform pinjaman P2P yang terdaftar dan memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jumlah platform P2P lending terus bertambah, mencapai 73 pada Oktober 2018.

Persetujuan resmi OJK tidak berarti bahwa investasi tersebut bebas risiko. Namun langkah ini merupakan upaya pertama yang bisa Anda lakukan agar tidak terjerumus ke dalam kasus penipuan investasi.

Daftar Beberapa Platform pinjaman P2P yang disetujui OJK

1. Danamas

2. Investasikan

3. Modal Saya

4. Karya Koin

5. Danasepat

6. Awantsunai

7. Teman Uang

8. Percepatan

9. Tsunikita

10. Emrata

2. Lihat jumlah kredit macet (NPL) atau kredit macet dari platform P2P lending

NPL merupakan salah satu indikator kesehatan platform P2P lending. Diagram tertekan menunjukkan bagaimana proses pemilihan calon peminjam berlangsung. Semakin sedikit kredit macet, semakin baik proses seleksi calon peminjam.

Kredit bermasalah (NPL) adalah nilai numerik yang menunjukkan jumlah kredit bermasalah yang dimiliki oleh lembaga keuangan. NPL merupakan salah satu kunci untuk menilai kualitas dan kinerja lembaga keuangan. Semakin banyak piutang tak tertagih maka kinerja perusahaan akan semakin buruk.

Untuk bank, Bank Indonesia (BI) menghitung jumlah maksimum kredit macet untuk bank-bank di Indonesia adalah 5%. Menurut data OJK, jumlah kredit bermasalah di fintech lending P2P adalah 1,4% per Juli 2018 dan total pinjaman sebesar Rp 9,21 triliun.

3. Pertimbangkan Peluang Investasi Pinjaman dengan Cermat, Bukan Sekedar Bunga

Jika Anda seorang investor pinjaman online, aplikasi pinjaman P2P biasanya berisi informasi terperinci tentang jenis bisnis Anda, karakteristik keuangan, dan rekam jejak calon peminjam.

Teliti dan teliti tentang pemberi pinjaman potensial yang ingin mendanai Anda. Jangan hanya tertarik dengan suku bunga yang tinggi, karena suku bunga yang tinggi mencerminkan besarnya risiko yang dapat Anda ambil nantinya. Semakin tinggi bunga yang ditawarkan, semakin tinggi risiko gagal bayar.

4. Periksa kemampuan calon peminjam untuk membayar kembali pokok dan bunga

Jadilah investor yang cerdas. Cari tahu sudah berapa lama bisnis ini berdiri, siapa pelanggan Anda, berapa keuntungan Anda, dan berapa Debt Service Coverage Ratio (DSCR) Anda. DSCR adalah nilai numerik yang menunjukkan kemampuan pembayaran utang, dan nilai 1 atau lebih dari 100% menunjukkan kemampuan membayar yang tinggi dan risiko gagal bayar yang rendah.

Debt Service Coverage Ratio (DSCR) membandingkan arus kas perusahaan yang tersedia dengan pembayaran pokok dan bunga selama periode waktu tertentu. Angka yang lebih tinggi dianggap sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dan bunganya.

5. Jangan menaruh telur dalam satu keranjang, diversifikasi penggalangan dana Anda

Untuk mengurangi risiko gagal bayar, Anda perlu meneliti dan memilih pemberi pinjaman potensial yang ingin Anda danai. Investasi pinjaman perlu didistribusikan di antara beberapa peminjam yang berbeda.

Ingat, setiap peminjam menghadapi risiko yang berbeda, sebagaimana dibuktikan oleh peringkat kredit mereka. Dengan menyebarkan investasi ke sejumlah besar peminjam, jika satu peminjam gagal bayar, peminjam lainnya masih akan diuntungkan.

6. Pilih platform P2P lending yang menggunakan agunan

Secara umum, platform P2P lending tidak menjamin kerugian bagi investor. Oleh karena itu, jika peminjam wanprestasi dalam pembayaran, tidak ada pengembalian dana melalui platform P2P lending. Jadi, untuk mengurangi risiko gagal bayar investasi, pilihlah platform P2P lending yang menggunakan agunan.

Peraturan OJK mewajibkan penyelenggara P2P lending memiliki modal minimal Rp1 miliar pada saat melakukan pendaftaran. Namun, pada saat mengajukan izin, jumlah modal harus ditingkatkan mencapai Rp 25 Miliar.

7. Mulailah berinvestasi dengan nilai kecil

Untuk mulai berinvestasi dalam pinjaman online, kami sarankan untuk memulai dengan pinjaman token kecil terlebih dahulu. Ini agar Anda dapat mempertahankan risiko investasi Anda di tempat pertama saat menggunakan platform pinjaman P2P.

Dengan cara ini, Anda dapat memeriksa kinerja sistem dan platform terlebih dahulu. Anda juga bisa mulai berinvestasi di P2P lending mulai dari Rp100.000.

You May Also Like

About the Author: Wildan

Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Terdeteksi!!!

Untuk Menikmati Konten Di Website Ini, Mohon Matikan Aplikasi / Software Adblock, Dan Masukin Website Ini Ke Dalam Whitelist